Selasa, 06 Juni 2017

CERPEN

 

Perempuan cantik, berkrudung panjang dan bergamis hitam itu berdiri di depan Rumahnya. Beliau adalah seorang guru di Pondok Pesantren Assobariyyah Sukabumi sekaligus yang mempunyai pesantren tersebut. Beliau adalah Ibu Hj. Halimah Tusyadiyyah beliau sering di panggil oleh muridnya dengan panggilan Ummi. Ummi adalah nama ibu dalam bahasa Arab, sebab dari itulah seluruh santri senang memanggil dengan panggilan Ummi. Ummi adalah wanita yang sabar, bijaksana dan penuh perhatian. Tidak hannya memperhatikan anak-anaknya umi juga memperhatikan santri-santrinya.
Salahsatu murid yang sering ikut dengan Umi pengajian, ceramah yaitu perempuan cantik, putih, hobi dalam berceramah dia adalah Jihan. Jihan adalah salah satu santri Ummi yang tekun, taat aturan dan dipercaya oleh umi. Selain itu juga Jihan adalah seorang santri yang pandai dalam mengaji, ceramah dalam berbagai bahasa termasuk Arab dan Inggris. Dia juga yang menggantikan menjadi Imam dikala Ummi ada halangan.
Hari mulai redup, matahari terbenan di sebelah barat, para santri pun segera mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat maghrib. Usai melaksanakan sholat magrib, seluruh santri berkumpul di ruang serbaguna melaksanakan malam Nisfu Sya”ban dengan membaca Surat Yasin 3X yang di pimpin oleh Ummi Didah,
Ummi     : “ Assalamualaikum WR.WB.”
Santri     : “Waalaikumsalam WR.WB.” (Serempak)
Ummi     : “Sengaja Ummi kumpulkan, karena malam ini adalah malam Nisfu Sya’ban. Dimana malam Nisfu Sya’ban adalah malam di tutup nya buku kita, yaitu amal kita, perbuatan kita pada tahun ini telah habis dan akan di ganti dengan buku atau catatan yang baru. Maka dari itu, dengan malam Nisfu ini kita memohon kepada Allah SWT ampunan kepadanya. Dengan itu mari kita membaca Surat Yasin 3x dengan niat pada Surat Yasin pertama yaitu dipanjangkan umur dalam taat kepada Allah, pada Surat Yasin kedua dijaga dan dijauhkan dari balak dan dikuatkan iman. Pada surat Yasin ke tiga niatkan dalam hati kita bahwa kita merasa cukup dari mengharap terhadp manusia, dimurahkan rizki dan meninggal dalam keadaan khusnul Khotimah Amin Ya Rabbal A’lamin. (memberikan ceramah sebelum membaca Surat Yasin).
Usai melaksanakan Nisfu Sya’ban bersama-sama, seluruh bergegas mengambil air wudhu kembali untuk melaksankan sholat Isya. Dan setelah itu, para santri tidur dengan nyenyaknya.
Gemericiknya air hujan membangunkan Jihan dari tidur nyenyaknya  tepatnya pukul 01:30. Teringat pepatah Ummi “Terkabulnya doa kita salah satunya dikala orang-orang tertidur nyenyak di malam hari”. Jihan bergegas bangun dari tempat tidurnya dan membuka pelan-pelan tirai kamarnya memandang ke sebelah barat tepatnya WC. Disana Jihan melihat  sosok perempuan berpakaian hitam, dia terkejut dan ketakutan. Ternyata perempuan yang memakai pakaian hitam tersebut adalah Ummi. Jihan langsung bergegas ke bawah menghampiri Ummi Didah.
Jihan      : “Ummi ...?
Ummi     :“Iyah Jihan, ini Ummi. Kamu mau melaksanakan sholat Tahajud juga Nak ? (mengusap Kepalanya).
Jihan      : “ Iyah Ummi Jihan teringat apa kata Ummi dalam pengajian dua hari yang lalu, bahwa salahsatu doa yang akan di ijabah adalah doa orang yang bangun tengah malam dikala orang-orang tidur nyenyak.
Ummi     : “Alhamdulillah, kamu mempraktekannya. Kalau boleh tau Jihan pengen apa?”
Jihan      : “Jihan pengen menjadi seorang guru seperti Ummi yang mengajarkan betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan kita, dan mengamalakan ilmu tersebut kepada orang-orang yang belum mengetahui, itu bisa jadi pahala kan Ummi dengan cara kita membagikan ilmu kepada orang lain?”
Ummi     : “Iyah Jihan tentu, ilmu yang kita punya dan ilmu tersebut diamalkan kepada orang lain insya Allah ilmu kita akan terus bertammbah dan akan menjadikan pahala bagi kita sendiri. Doa mu bagus nak. Mari kita laksanakan sholat Tahajudnya.”
Jihan dan Umi melaksanakan sholat Tahajud di ruangan yang sama dalam doanya Jihan berdoa.
Jihan       : “Ya Allah sehatkanlah malaikat pintarku, panjangkanlah umur maliakat pintarku Ummi Didah Halimah Tusyadiyyah. Beliau adalah mutiaraku, pengganti ibuku yang dirumah. Jadikanlah aku seperti dia yang selau sabar, dan sabarkan pula beliau dalam memdidik, membimbing, mengajarkan kita untuk ilmu yang manfaat. Amin ya Allah ya Rabbal A’lamin.”
Ummi     : “Jihan sekarang kamu tidur lagi yah, masih pukul 02:00. Nanti kamu ngantuk besok kan kamu harus bangun pagi siap-siap sekolah. “
Jihan       : “Iyah Ummi, tapi Ummi juga tidur yah.”
Ummi     : “Iyah Jihan.”
Ummi dan Jihan Pun tidur kembali.
Suara ayam pun terdengar dengan jelas seluruh santri melaksanakan sholat subuh dan dzikirnya. Usai melaksanakan sholat subuh dan dzikir selesai seluruh santri mengantri antrian mandi pagi. Suatu ketika Jihan mengambil tempat sabun, Jihan melihat Ummi batuk dan mengeluarkan darah. Ummi di rumah sendiri, anak-anaknya pergi mencari ilmu ke daerah Jogjakarta Kediri sedangkan Abi suaminya mengajar di Mesir Kairo. Sebab dari itu, Jihan merasa ingin merawat Ummi.
                        Ummi  : “Jihan, sedang apa kamu?”
                        Jihan    : “Nggak Ummi, Jihan mau ngambil sabun, Ummi tidak apa-apa?
                        Ummi  : “Ummi tidak apa-apa Jihan, ayo kamu pergi mandi sudah siang”
     Jihan  : “Ummi berdarah?(Menghampiri dan mengusap tangannya dengan handuk Jihan).”
                 Ummi: “Tidak Jihan Ummi tidak apa-apa ayo nanti kamu kesiangan”
     Jihan  : “iyah Ummi Jihan akan mand, tapi Ummi istirahat yah sekarang, sssssssmari Jihan antarkan ke kamar. (mengantarkan ke kamar).”

next.... 



penasarann yah.. yuk ikutin terus, coment and like nya yah.. nanti admin  akan kasih tau cerita selanjutnya.. 





0 komentar:

Posting Komentar

Created By Sora Templates