CERPEN
Perempuan
cantik, berkrudung panjang dan bergamis hitam itu berdiri di depan Rumahnya.
Beliau adalah seorang guru di Pondok Pesantren Assobariyyah Sukabumi sekaligus
yang mempunyai pesantren tersebut. Beliau adalah Ibu Hj. Halimah Tusyadiyyah
beliau sering di panggil oleh muridnya dengan panggilan Ummi. Ummi adalah nama
ibu dalam bahasa Arab, sebab dari itulah seluruh santri senang memanggil dengan
panggilan Ummi. Ummi adalah wanita yang sabar, bijaksana dan penuh perhatian.
Tidak hannya memperhatikan anak-anaknya umi juga memperhatikan
santri-santrinya.
Salahsatu murid
yang sering ikut dengan Umi pengajian, ceramah yaitu perempuan cantik, putih,
hobi dalam berceramah dia adalah Jihan. Jihan adalah salah satu santri Ummi
yang tekun, taat aturan dan dipercaya oleh umi. Selain itu juga Jihan adalah
seorang santri yang pandai dalam mengaji, ceramah dalam berbagai bahasa
termasuk Arab dan Inggris. Dia juga yang menggantikan menjadi Imam dikala Ummi
ada halangan.
Hari mulai
redup, matahari terbenan di sebelah barat, para santri pun segera mengambil air
wudhu untuk melaksanakan shalat maghrib. Usai melaksanakan sholat magrib, seluruh
santri berkumpul di ruang serbaguna melaksanakan malam Nisfu Sya”ban dengan
membaca Surat Yasin 3X yang di pimpin oleh Ummi Didah,
Ummi : “ Assalamualaikum WR.WB.”
Santri : “Waalaikumsalam WR.WB.” (Serempak)
Ummi : “Sengaja Ummi kumpulkan, karena malam ini
adalah malam Nisfu Sya’ban. Dimana malam Nisfu Sya’ban adalah malam di tutup
nya buku kita, yaitu amal kita, perbuatan kita pada tahun ini telah habis dan
akan di ganti dengan buku atau catatan yang baru. Maka dari itu, dengan malam
Nisfu ini kita memohon kepada Allah SWT ampunan kepadanya. Dengan itu mari kita
membaca Surat Yasin 3x dengan niat pada Surat Yasin pertama yaitu dipanjangkan
umur dalam taat kepada Allah, pada Surat Yasin kedua dijaga dan dijauhkan dari
balak dan dikuatkan iman. Pada surat Yasin ke tiga niatkan dalam hati kita
bahwa kita merasa cukup dari mengharap terhadp manusia, dimurahkan rizki dan
meninggal dalam keadaan khusnul Khotimah Amin Ya Rabbal A’lamin. (memberikan ceramah sebelum membaca Surat
Yasin).
Usai
melaksanakan Nisfu Sya’ban bersama-sama, seluruh bergegas mengambil air wudhu
kembali untuk melaksankan sholat Isya. Dan setelah itu, para santri tidur
dengan nyenyaknya.
Gemericiknya air
hujan membangunkan Jihan dari tidur nyenyaknya
tepatnya pukul 01:30. Teringat pepatah Ummi “Terkabulnya doa kita salah satunya dikala orang-orang tertidur nyenyak
di malam hari”. Jihan bergegas bangun dari tempat tidurnya dan membuka
pelan-pelan tirai kamarnya memandang ke sebelah barat tepatnya WC. Disana Jihan
melihat sosok perempuan berpakaian
hitam, dia terkejut dan ketakutan. Ternyata perempuan yang memakai pakaian
hitam tersebut adalah Ummi. Jihan langsung bergegas ke bawah menghampiri Ummi
Didah.
Jihan : “Ummi ...?
Ummi :“Iyah Jihan, ini Ummi. Kamu mau melaksanakan
sholat Tahajud juga Nak ? (mengusap
Kepalanya).
Jihan : “ Iyah Ummi Jihan teringat apa kata Ummi
dalam pengajian dua hari yang lalu, bahwa salahsatu doa yang akan di ijabah
adalah doa orang yang bangun tengah malam dikala orang-orang tidur nyenyak.
Ummi : “Alhamdulillah, kamu mempraktekannya.
Kalau boleh tau Jihan pengen apa?”
Jihan : “Jihan pengen menjadi seorang guru
seperti Ummi yang mengajarkan betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan kita, dan
mengamalakan ilmu tersebut kepada orang-orang yang belum mengetahui, itu bisa
jadi pahala kan Ummi dengan cara kita membagikan ilmu kepada orang lain?”
Ummi : “Iyah Jihan tentu, ilmu yang kita punya
dan ilmu tersebut diamalkan kepada orang lain insya Allah ilmu kita akan terus
bertammbah dan akan menjadikan pahala bagi kita sendiri. Doa mu bagus nak. Mari
kita laksanakan sholat Tahajudnya.”
Jihan
dan Umi melaksanakan sholat Tahajud di ruangan yang sama dalam doanya Jihan
berdoa.
Jihan : “Ya Allah sehatkanlah malaikat
pintarku, panjangkanlah umur maliakat pintarku Ummi Didah Halimah Tusyadiyyah.
Beliau adalah mutiaraku, pengganti ibuku yang dirumah. Jadikanlah aku seperti
dia yang selau sabar, dan sabarkan pula beliau dalam memdidik, membimbing,
mengajarkan kita untuk ilmu yang manfaat. Amin ya Allah ya Rabbal A’lamin.”
Ummi : “Jihan sekarang kamu tidur lagi yah,
masih pukul 02:00. Nanti kamu ngantuk besok kan kamu harus bangun pagi
siap-siap sekolah. “
Jihan : “Iyah Ummi, tapi Ummi juga tidur yah.”
Ummi : “Iyah Jihan.”
Ummi
dan Jihan Pun tidur kembali.
Suara
ayam pun terdengar dengan jelas seluruh santri melaksanakan sholat subuh dan
dzikirnya. Usai melaksanakan sholat subuh dan dzikir selesai seluruh santri
mengantri antrian mandi pagi. Suatu ketika Jihan mengambil tempat sabun, Jihan
melihat Ummi batuk dan mengeluarkan darah. Ummi di rumah sendiri, anak-anaknya
pergi mencari ilmu ke daerah Jogjakarta Kediri sedangkan Abi suaminya mengajar
di Mesir Kairo. Sebab dari itu, Jihan merasa ingin merawat Ummi.
Ummi : “Jihan, sedang apa kamu?”
Jihan : “Nggak Ummi, Jihan mau ngambil sabun, Ummi
tidak apa-apa?
Ummi : “Ummi tidak apa-apa Jihan, ayo kamu pergi
mandi sudah siang”
Jihan :
“Ummi berdarah?(Menghampiri dan mengusap
tangannya dengan handuk Jihan).”
Ummi: “Tidak Jihan Ummi tidak
apa-apa ayo nanti kamu kesiangan”
Jihan :
“iyah Ummi Jihan akan mand, tapi Ummi istirahat yah sekarang, sssssssmari Jihan
antarkan ke kamar. (mengantarkan ke
kamar).”
next....
penasarann yah.. yuk ikutin terus, coment and like nya yah.. nanti admin akan kasih tau cerita selanjutnya..
0 komentar:
Posting Komentar