DOSEN : Ardi M.Noer S.Pd., M.M
|
||||
Mata kuliah
|
Nama :Eneng Fitri Handayani
|
|||
NIM :16031008
|
||||
Teori Ekonomi
|
Jurusan :Administrasi Bisnis 1
|
|||
Waktu Tugas
|
Nilai
|
|||
Tugas Terstruktur
|
Penugasan
|
pengumpulan
|
|
|
27 Maret 2017
|
|
|||
Teori Produksi
|
||||
TEORI PRODUKSI
A. Teori Produksi
Teori produksi
adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor
produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber
daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan. Dalam teori
produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna pada suatu
barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output) perperiode
waktu” karena merupakan konsep aliran.
Ada 3 aspek proses produksi antara lain :
A) Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.
B)
Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
C)
Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.
Proses produksi dapat di definisikan sebagai kegiatan
yang meningkatkan kesamaan antara pola permintaan barang atau jasa dan
kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang atau jasa tersedia bagi
pasar.
B. Perusahaan Ditinjau dari Sudut Ekonomi.
·
Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan keuntungan.
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan
usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang
maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur
penggunaan factor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “ usaha
memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi
dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam praktik, pemaksimuman
keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Tetapi demi penyederhanaan
analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini digunakan.
Keuntungan
atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.
Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan
kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.
Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan dan
biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar. Dalam usahanya untuk
memproduksi barang-barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan
maksimum, masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah :”bagaimanakah
komposisi dari factor-faktor produksi yang digunakan dan untuk masing-masing
factor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan”.
·
Cara Mencapai tujuan memaksimumkan keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil
penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan
melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan
kurang dari biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan di
antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang lebih besar
Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikirkan produsen
yaitu :.
·
Fungsi produksi
Fungsi produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian yaitu :
·
Hubungan diantara tingkat produksi yang dapat dicapai
dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi
tersebut.
·
Suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi
yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan.
·
Peminimuman Biaya Produksi
Selain menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi,
produsen perlu memperhatikan :
1.
Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang
akan digunakan.
2.
Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan
oleh faktor produksi yang ditambah tersebut.
·
Jangka pendek dan Jangka panjang
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori
ekonomi membedakan jangka waktu analisis menjadi dua yaitu jangka waktu panjang
dan jangka waktu pendek.
Jangka panjang adalah suatu
periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma yang memisalkan periode
tersebut adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma menambah semua
faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya.
Jangka pendek adalah suatu
periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma yang memisalkan bahwa
dalam periode tersebut hanya satu produksi saja (tenaga kerja) yang jumlahnya
dapat berubah-ubah. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah
jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap
biasanya adalah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat
produksi lainnya dan bangunan perusahaan.
·
firma dan Industri
Satu hal yang penting perlu diterangkan adalah perbedaan diantara
pengertian firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi firma atau
perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan
pengertian industri pada umumnya dimengerti orang. Dalam teori ekonomi istilah
industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang
sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu perusahaan.
C. Fungsi produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan
ketergantungan antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan
tingkat output yang di hasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan
istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.
Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara factor-faktor produksi dengan
hasil produksi. Faktor produksi dikenal dengan istilah input ,sedangkan
hasil produksi disebut sebagai output hubungan kedua variable
(input dan output) tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sebagai
berikut :
Q = f (K,L,N dan T)
Penjelasan :
Q = Jumlah
output (hasil)
K = Kapital
(Modal)
L = Labour
(Tenaga Kerja)
R = Raw
Material (Kekayaan)
T = Teknologi
Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan input. Input K adalah
jumlah modal, Ladalah jumlah tenaga kerja, N adalah sumber daya, dan T adalah
teknologi. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan
input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan
penggunaan jumlah input K,L dan N atau meningkatkan teknologi. Untuk memperoleh
hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih
efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat
pisahkan secara lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil
pertanian akan digunakan input tanah, bibit , pupuk,pestisida,tenaga kerja,dan
alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan
hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti
tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah
penggunaan pestisida, dan lain sebgainya. Atau cara lain yaitu dengan
meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat
dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.
D. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang
hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam
analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya,
yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan.
Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
Hukum hasil
lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya
(tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi
total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat
tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum
dan kemudian menurun”.
Hukum hasil
lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan dapat
dibedakan dalam 3 tahap :
1.
Tahap pertama : produksi total mengalami
pertambahan yang semakincepat.
2.
Tahap kedua : produksi total pertambahannya.
3.
Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin
berkurang.
TABEL 1.1
Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi
Tanah
(Hektar)
|
TenagaKerja
(orang)
|
TP
(unit)
|
MP
|
AP
|
Tahap
|
1
1
1
|
1
2
3
|
150
400
810
|
150
250
410
|
150
200
270
|
Pertama
|
1
1
1
1
1
|
4
5
6
7
8
|
1080
1290
1440
1505
1520
|
270
210
150
65
15
|
270
258
240
215
180
|
Kedua
|
1
1
|
9
10
|
1440
1300
|
-80
-140
|
160
130
|
Ketiga
|
Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai
produksi suatu barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya,
tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan
bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan
yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2
menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama
yang setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih
besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu
dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah. Data dalam kolom
(4) yaitu data produksi marjinal. Pada tahap pertama,apabila tenaga
kerja di tambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6,
dan seterusnya, produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahannya
semakin lama semakin sedikit. Tahap kedua, yaitu keadaan dimana
produksi marjinal semakin berkurang. Pada Tahap ketiga, pertambahan
tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total
berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total
masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu
lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi total menurun.
Produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.
Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi
Marjinal
Produksi
marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga
kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah
pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
MP = ΔTP
ΔL
Produksi rata-rata yaitu produksi yang secara
rata-rata. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka
produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
AP = TP
L
Produksi Total yaitu jumlah produksi yang
dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu .
Keadaan dalam
tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh
melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut
secara efisien. (boardcreations, 2014)
KESIMPULAN
Dalam teori
ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan usaha yang
mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk
tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan
factor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan
keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang dengan
cara yang paling efisien”. Dalam praktik, pemaksimuman keuntungan bukanlah
satu-satunya tujuan perusahaan. Tetapi demi penyederhanaan analisis, untuk
sementara tujuan memaksimumkan ini digunakan.
Fungsi produksi
menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh
produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi yang ada.
SUMBER
boardcreations. (2014, 12). teori-produksi.
Retrieved from
http://boardcreations.blogspot.co.id/2014/12/teori-produksi.html diakses Pada tanggal
27 Maret 2017 pukul 21:31 WIB
0 komentar:
Posting Komentar